Hasil ringkasan
jurnal yang berjudul Aplication of
Nucleid Acid Therapeutics for Viral Infection in Shrimp Aquaculture atau Aplikasi Terapi-terapi Berbasis Viral
Budidaya Udang
Infeksi virus abstrak adalah salah satu
alasan utama untuk
kerugian
ekonomi yang besar dalam budidaya udang. Pengendalian penyakit virus pada udang tetap menjadi
tantangan serius bagi
akuakultur
udang industri.
Karena
ketiadaan
sebuah sistem yang benar adaptif respon kekebalan pada invertebrata seperti udang, salah satu alternatif dan lebih spesifik pendekatan untuk melawan infeksi virus pada udang dapat penggunaan teknologi berbasis molekuler gen transfer, misalnya
sebagai interferensi RNA (RNAi). Teknologi RNAi menunjukkan cukup menjanjikan sebagai pendekatan terapi dan efisien strategi untuk mengendalikan virus udang di industri akuakultur. Pendekatan alternatif untuk menghindari insiden penyakit virus, udang budidaya industri saat ini menempatkan prioritas sangat tinggi pada spesifik patogen bebas (SPF) seperti penggunaan vaksin rekombinan dan imunostimulan untuk mengontrol terjadinya virus penyakit, yang sangat diinginkan. Namun, invertebrata seperti udang, yang tanpa sebuah adaptif yang benar hanya merespon sistem kekebalan tubuh melalui mekanisme bawaan lahir saja.
sebuah sistem yang benar adaptif respon kekebalan pada invertebrata seperti udang, salah satu alternatif dan lebih spesifik pendekatan untuk melawan infeksi virus pada udang dapat penggunaan teknologi berbasis molekuler gen transfer, misalnya
sebagai interferensi RNA (RNAi). Teknologi RNAi menunjukkan cukup menjanjikan sebagai pendekatan terapi dan efisien strategi untuk mengendalikan virus udang di industri akuakultur. Pendekatan alternatif untuk menghindari insiden penyakit virus, udang budidaya industri saat ini menempatkan prioritas sangat tinggi pada spesifik patogen bebas (SPF) seperti penggunaan vaksin rekombinan dan imunostimulan untuk mengontrol terjadinya virus penyakit, yang sangat diinginkan. Namun, invertebrata seperti udang, yang tanpa sebuah adaptif yang benar hanya merespon sistem kekebalan tubuh melalui mekanisme bawaan lahir saja.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa penelitian sedang
diarahkan
pada identifikasi
dan karakterisasi kekebalan
respon gen
dalam rangka untuk memiliki pemahaman yang lebih baik. Mekanisme yang terlibat dalam interaksi
inang patogen dan sistem kekebalan tubuh bawaan udang contohnya, sebuah antivirus gen, hemocyanin dan interferon seperti protein. Baru-baru ini, potensi RNAi sebagai alat yang ampuh untuk genomik fungsional telah terealisasi
dan sekarang sedang
dieksplorasi
sebagai strategi pencegahan penyakit untuk terapi pengobatan infeksi virus. Dan pengertian RNAi sendiri adalah
suatu mekanisme
seluler yang diinisiasi oleh double stranded
RNA (dsRNA) dan
hasilnya dalam urutan
spesifik yang degradasi RNA target. Kemungkinan penggunaan dsRNA untuk secara efektif dapat memblokir
perkembangan virus pada udang terhadap setidaknya tiga virus yakni: WSSV, TSV ,
dan YHV. Pada udang di industri
akuakultur, sindrom bercak putih yang disebabkan oleh tempat virus sindrom
putih (WSSV), adalah salah satu yang paling penyakit serius. Wabah penyakit ini
virus dilaporkan mengakibatkan kematian 100% dalam waktu 7-10 hari di komersial
tambak udang, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar seluruh dunia. Saat
ini, tidak adanya terapi yang efisien untuk mengendalikan infeksi virus ini dan
lainnya dalam akuakultur, penggunaan teknologi RNAi pada udang muncul sangat menjanjikan.
Meskipun studi awal difokuskan pada RNAi tidak mencapai target, bukti hadir dan
keberhasilan dicapai dalam penargetan urutan RNA spesifik virus di banyak organisme.